- HMTP Unmul Dorong Generasi Muda Kenali Dunia Tambang Lewat MSW 7.0
- Komisi I Dorong Solusi Transisi Honorer
- Pansus PPPLH Serap Masukan Dunia Usaha
- Perubahan APBD 2025 Disahkan Pada Rapat Paripurna Ke 39
- DPRD Kaltim Dorong Kepastian Status Tenaga Honorer Non-Database
- DPRD Kaltim Dukung Percepatan Perbaikan Jalan Nasional di Berau
- DPRD Kaltim Soroti Pemangkasan DBH Rp4,6 Triliun
- DPRD Kaltim Minta Siswa Berani Laporkan Makanan MBG Bermasalah
- Ketua DPRD Kaltim Sambangi Kejati, Bantah Terkait Kasus DBON
- DPRD Kaltim Desak Solusi Tarif Retribusi GOR Kadrie Oening
Pembangunan Tugu Pesut Hingga di Angka 1,2 Miliar, Deni Jelaskan Konsep dan Anggaran

Keterangan Gambar : Penampakan Tugu Pesut Samarinda. (Foto : ARD)
ANALOGNEWS.id, Samarinda - Pembangunan Tugu Pesut di Kota Tepian menuai beragam reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengkritik desainnya yang dianggap kurang menyerupai pesut, sementara anggaran sebesar Rp1,2 miliar juga menjadi sorotan tajam.
Polemik ini membuat proyek tersebut menjadi bahan diskusi hangat di berbagai kalangan. Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar pun turut angkat bicara memberikan klarifikasi bahwa desain tugu tersebut mengusung konsep seni kontemporer dengan elemen siluet sebagai ciri utama.
“Tugu Pesut ini bukanlah patung realistis, melainkan sebuah karya seni kontemporer yang menggunakan konsep siluet. Siluet ini menonjolkan garis-garis yang menciptakan kesan artistik tertentu,” katanya.
Pri yang akrab disapa Deni ini, menyebut bahwa konsep tersebut dipilih untuk menghadirkan landmark yang tidak hanya unik secara visual, tetapi juga memiliki makna mendalam, mencerminkan identitas ekosistem Sungai Mahakam yang menjadi kebanggaan Samarinda.
“Kami ingin memiliki ikon kota yang tidak hanya indah tetapi juga bermakna. Siluet pesut ini menggambarkan hubungan erat antara Samarinda dan Sungai Mahakam,” terang Deni.
Melihat anggaran proyek yang mencapai hingga Rp1,2 miliar, dirinya mengakui adanya kekhawatiran dari masyarakat. DPRD berkomitmen untuk melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran guna memastikan transparansi dan optimalisasi dana.
“Kami meminta rincian lengkap dari pihak eksekutif terkait komponen anggaran yang digunakan. Ini penting agar dana yang dikeluarkan benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Deni mengimbau masyarakat untuk melihat sisi positif dari proyek tersebut, memahami konsep seni yang diusung, dan berkontribusi dalam menjaga ikon kota tersebut.
“Saya berharap masyarakat dapat mendukung keberadaan Tugu Pesut ini. Mari kita rawat bersama-sama dan jadikan ikon ini sebagai kebanggaan Samarinda,” pungkasnya. (ARD/Adv/DPRDSamarinda)